Namanya saudara, ya wajar kalau kadang kita beda pendapat.
Saling umpat.
Saling bikin kesel.
Pinginnya menang sendiri.
Akhirnya berantem hebat.
Kadang sih cuma perang dingin alias saling diam.
Tapi kadang jadi kalap.
Hingga ada pada titik ingin saling bunuh.
Tapi namanya saudara, tidak boleh ada darah yang tertumpah.
Dan.... ya. Kita selamanya saudara.
Satu darah, satu tanah, satu bangsa.
Konvoi perayaan proklamasi RI 1945 |
Aku mungkin kesal setengah mati padamu, tapi aku tidak pernah benar-benar membencimu.
Sesekali mungkin aku tergoda untuk menggamparmu, tapi aku tidak pernah berniat menyakitimu.
Hanya ingin kamu sadar.
Hanya ingin kamu kembali dapat melihat dan mendengar,
dan merasakan dengan hatimu,
bahwa aku saudaramu.
Selamanya saudaramu.
Yang akan tetap di sisimu ketika dunia membuangmu.
Yang akan menyatukan kepinganmu ketika kamu hancur berantakan.
Selamanya aku saudaramu. Meskipun kamu menyangkal hal itu.
Berjuang melawan penjajah. Bukan berjuang demi penjajah. |
Ditulis oleh: eRlinDa
No comments:
Post a Comment